Ekstrak Tembakau, Senjata Pamungkas Basmi Ulat

Petani bawang merah selalu was-was dengan kehadiran ulat Spodoptera exigua Hubner (Lepidoptera noctuidae). Hewan ini jadi hama setiap musim panen. Peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur Harwanto punya senjata pamungkas memusnahkan hama ini.

Harwanto menggunakan ekstrak limbah daun tembakau (Nicotiana Tabacum L) untuk insektisida nabati. Dia melakukan penelitiannya di Laboratorium Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi UGM dan Lab Hama dan Penyakit Tumbuhan BPTP Jawa Timur.

Menurut Harwanto profil kromatografi limbah daun tembakau jenis Madura yang diekstrak dengan pelarut aquades berbeda dengan pelarut lain didapat senyawa bioaktif yang terlarut adalah 100 persen nikotin (C10H14N2).

Dari hasil itu didapat pula tingkat kesamaan dengan indeks 94 yang mempunyai toksisitas 83 persen (efektif) dengan mekanisme baik melalui mulut maupun kontak untuk larva instar II Spodoptera exigua.

"Ekstrak limbah daun tembakau itu berpengaruh terhadap mortalitas dan perkembangan S.exigua dan tidak berpengaruh terhadap variabel reproduksi,” kata Harwanto di Yogyakarta.

Menurut dia, ekstrak limbah daun tembakau yang mempunyai kandungan nikotin tinggi di Indonesia masih terbatas penelitiannya dan belum banyak diungkap mendalam. Terutama dari aspek ilmiah terhadap respon S.exigua pada skala laboratorium untuk tingkat toksisitas dari berbagai pelarut, mortalitas dan perkembangan, aktivitas makan, efisiensi konsumsi pakan, dan perkembangan dan penekanan produksi. β€œIni sangat penting karena di lapangan banyak petani memanfaatkan peraman tembakau sebagai bahan untuk mengendalikan S.exigua,” kata dia.

Harwanto menambahkan banyak contoh bahan alam yang sudah terkenal digunakan sebagai insektisida nabati antara lain daun tembakau dengan kandungan nikotinnya, tepung bunga piretrum dengan kandungan piretrin, akar tuba dengan kandungan rotenon dan mimba dengan kandungan azadiraktin.

Sisi lain penelitan ini untuk meluaskan penggunaan insektisida nabati yang lebih aman. Maklum selama ini kebanyakan petani masih bertumpu pada insektisida kimia sintetik. "Padahal pemakaian zat kimia berlebihan akan menimbulkan dampak buruk yakni terjadinya pencemaran lingkungan, resurjensi, resistensi, dan musnahnya organisme bukan sasaran,” kata dia.


Sumber : https://tekno.tempo.co/read/417153/ekstrak-tembakau-senjata-pamungkas-basmi-ulat